Padahal Belum Resmi Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari

Padahal Belum Resmi Jadi Presiden

Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu Presiden China Xi Jinping di Beijing. Tak hanya itu, ia juga mengunjungi Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Tokyo. Padahal belum resmi jadi presiden, Prabowo sudah safari.

Kunjungan Prabowo ke China berlangsung pada 31 Maret hingga 2 April. Setelah itu, dia melawat ke Jepang menemui Kishida. Lawatan ini berlangsung saat Prabowo belum resmi menjadi presiden dan sidang sengketa pilpres digelar di Mahkamah Konstitusi. Biasanya pejabat setingkat menteri bertemu dengan menteri juga, bukan presiden atau kepala negara.

Baca Juga : Ketahui Hal ini Sebelum Menonton The First Omen !!

Kenapa Prabowo sudah berkunjung ke luar negeri menemui kepala negara meski belum resmi jadi presiden?

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Yon Machmudi

Ia menilai kunjungan presiden terpilih yang belum dilantik adalah hal yang tak lazim.

“Hanya saja dalam hal ini, Prabowo menjadi menteri Jokowi. Sehingga bisa dimaklumi kondisinya” ujar dia

Yon juga memandang pertemuan Prabowo dengan Xi dan Kishida untuk memastikan kerja sama yang sudah terjalin agar bisa terus berlanjut. Dia tetap menggarisbawahi kapasitas Prabowo berkunjung sebagai Menteri Pertahanan. Sebab, Presiden saat ini masih Joko Widodo (Jokowi).

“Ketika ada realitas presiden terpilih pengganti Jokowi setelah Oktober maka tentu agenda tidak hanya dibatasi pada isu-isu pertahanan, keamanan” ujar Yon.

Dia berkata lagi “Sehingga pembahasan termasuk komitmen Prabowo melanjutkan kerja sama yang dilakukan oleh Pak Jokowi untuk meningkatkan kerja sama dengan China (dan Jepang).

Yon juga menilai China dan Jepang mungkin memandang Prabowo tak cuma sebagai Menhan, tetapi kepanjangan tangan Jokowi. Selain itu, Yon menganggap pertemuan Prabowo dengan Xi dan Kishida “semakin mengokohkan posisi pengakuan dunia” bahwa menteri Pertahanan itu presiden RI selanjtunya di tengah gejolak Pilpres.

Pengamat hubungan internasional lain dari Universitas Indonesia Sya’roni Rofii punya penilaian serupa.

“Pemimpin China dan Jepang tentu saja ingin membangun hubungan dekat dengan mitra kerja dimasa depan. Sebab, Pak Prabowo menjadi Presiden tinggal menunggu pelantikan saja” ujar Sya’roni.

Lebih lanjut, dia menerangkan gestur yang ditunjukkan pemimpin China dan Jepang memperlihatkan penghormatan bagi pemimpin Indonesia. Xi dan Kishida, kata Sya’roni juga menganggap Indonesia sebagai mitra strategis untuk area ekonomi dan diplomasi. Dia juga tak memandang pertemuan Prabowo dengan kepala negara itu merupakan aktivitas yang biasa.

“Sebagai menteri, Pak Prabowo tentu saja memiliki akses untuk bisa bertemu dengan Presiden. Karena Menhan termasuk salah satu representasi penting setiap negara” ujarnya.

error: Content is protected !!