Ramai dibicarakan , Film Dirty Vote tranding disosial media X atau Twitter. Jumlah postingan yang menyertakan kata kunci itu pun sudah mencapai 573 ribu postingan. Soal film Dirty Vote, TKN paslon No.2 buka suara.
Film dokumenter tentang kecurangan pemilu 2024 ‘Dirty Vote’ jadi polemik. Film ini tayang pada minggu tenang Pilpres 2024 di hari minggu kemarin. Perilisan film ini menuai banyak dukungan, namun ada juga pihak yang tersinggung.
Wakil ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon Prabowo Subianto dan Rakabuming Raka, Habiburokhman salah satunya. Ia menyebutkan dokumenter Dirty Vote adalah film yang berisi fitnah. Habib pun mempertanyakan kebenaran pakar-pakar hukum yang hadir dalam film itu. Ia juga mencurigai dugaan kecurangan diarahkan ke Prabowo-Gibran.
“Sebagian besar yang disampaikan dalam film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang sangat amsumtif dan sanagt tidak ilmiah” kata habib dalam jumpa pers di Media Center Prabowo-Gibran di Jakarta, hari minggu kemarin.
Habib juga menilai film Dirty Vote sengaja dibuat untuk mendegradasi penyelanggaraan pemilu 2024. Dia menilai tuduhan-tuduhan yang disampaikan dalam film tersebut tak berdasar.
Meski demikian, menurutnya TKN Prabowo-Gibran belum akan mengambil langkah hukum. Habib mengatakan TKN sedang fokus menyongsong hari pemungutan suara.
“Jadi, kami cadangkan dulu hak-hak kami untuk melakukan langkah hukum” sambung Wakil Ketua Komisi III DPR itu.
Tanggapan TPN Lain
Sementara disisi lain, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfid MD menilai temuan yang diungkap dalam film dokumenter tersebut bukan sesuatu yang baru. Menurut TPN Paslon No 3 itu, hal tersebut sudah sesuai dengan kondisi saat ini.
Deputi Bidang Hukun TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis berpendapat tentang film Dirty Vote, menurutnya film ini bisa menjadi pengingat soal maraknya pelanggaran di Pemilu 2024.
“Apa yang ditulis atau dibuat dalam film tersebut tidak ada yang baru sama sekali” kata Todung saat konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud di Jakarta Pusat.
Todung pun menanggapi pernyataan TKN paslon lain soal film tersebut. Ia tidak sepakat dengan pernyataan Habiburokhman yang menilai dokumenter itu berisi fitnah. Todung berharap tidak ada pihak yang bereaksi berlebihan, apalagi sampai melapor ke polisi.
“Film ini menurut saya pendidikan politik yang sangat bagus. Jadi, jangan baper lah, itu saja yang mau saya bilang” tambahnya lagi.
Ikut meramaikan ranah twitter, calon wakil presiden atau cawapres no urt 1, mukaimin iskandar atau cak Imin juga membuat cuitan di X tentang film ini. Sontak para netizen akhirnya mengingatkan cak imin agar tidak berkomentar banyak dimasa tenang Pilpres 2024.
Ciutan Cak Imin sebenarnya hanya berupa pertanyaan. Iyaa menpertanyakan apakah netizen atau para followernya , apakah sudah ,menonton film tersebut.
“Ada yang sudah nonton ??” tulis Cak Imin dan menggunggah trailer film tersebut.