Menurut Sakti Wahyu Trenggono kolaborasi ekspor benih lobster Indonesia terhadap pasar global memiliki peran strategis dalam sektor rantai pasok lobster. Upaya tersebut dilakukan dengan kolaborasi ekspor benih lobster Indonesia dengan pemerintah Vietnam. Kesepakatan tersebut dapat dibuka jika pemerintah Vietnam berinvestasi budidaya lobster di Indonesia.
Pemerintahan Vietnam terkenal dengan budidaya lobster yang sangat maju dan 100 persen benur berasal dari Indonesia. Dengan nilai ekspor lobster mencapai miliaran dollar dibanding nilai ekspor lobster Indonesia. Untuk itu Indonesia-Vietnam sepakat mengambil langkah kerja sama dalam upaya mendorong transfer teknologi bagi para pembudidaya lobster di Indonesia.
Skema yang dilakukan Indonesia-Vietnam berkolaborasi benih lobster dengan berinvestasi terlebih dahulu serta ekspor lobster ke Vietnam mencapai USD 2,5 miliar. Melalui skema tersebut dapat dicapai nilai investasi dan transfer teknologi melalui budidaya lobster modern dan akses ekspor lobster yang luas. Melalui skema tersebut dapat dicapai nilai investasi dan transfer teknologi melalui budidaya lobster modern dan akses ekspor lobster yang luas.
Baca Juga : Proyeksi Transportasi IKN berbasis Litrik Ramah Lingkungan
Kolaborasi tersebut sebagai bagian tata kelola supply chain global dalam hal kebutuhan benih lobster. Skema kerjasama Indonesia-Vietnam sebagai upaya dalam menekan kerugian negara atas praktik ilegal penyelundupan benur.
Pemerintahan Indonesia merilis setidaknya lebih dari 300 juta ekor benur diekspor ilegal setiap tahunnya. Untuk itu KKP bersama penegak hukum dan kementerian lainnya bersama-sama melakukan pengawasan dengan menambah kapal pengawas.