Berbagai lembaga survei telah merilis hasil qiuck count atau hitung cepat untuk Pemilu 2024. Berdasarakan hasil quick count sementara, tercatat sejumlah partai politik akan gagal melaju ke DPR RI. Banyak parpol diprediksi tak lolos DPR belum bisa langsung disimpulkan.
Adapun syarat untuk parpol agar dapat lolos adalah apabila mereka berhasil melampaui ambang batas parlemen alias parliamentary threshold sebesar 4 persen. Berdasarkan hasil quick count versi Litbang Kompas dengan perolehan suara 61,10 persen per kamis pukul 10.49 WIB, setidaknya ada 10 partai politik yang gagal ke Senayan.
Partai-partai politik itu adalah PPP, PSI, Perindo, Gelora, Hanura, Partai Buruh, Partai Ummat, PBB, Partai Garuda dan PKN.
Sementara hasil quick count dari Voxpol Center Research & Consulting juga menampilkan hasil yang sama. Dari data per kamis pukul 10.49 WIB dengan 59,25 persen suara masuk. 10 partai politik tak berhasil mencapai ambang batas parlemen.
Namun perlu kita ingat kembali, hasil quick count berasal dari survei dan bukan hasil perhitungan resmi. Jumlah suara resmi tetap menunggu perhitungan suara manual oleh KPU.
Sementara untuk hasil quick count Pilpres 2024, terdapat perbedaan angka hasil survei elektabilitas dengan Quick Count Pilpres 2024.
Sejumlah lembaga melakukan quick count Pilpres 2024 memetakan perolehan suara para paslon yang sedang berjuang mendapatkan posisinya.
Quick count dilakukan setelah perhitungan suara di TPS dilakukan. Data diambil berdasarkan hasil penghitungan suara yang disahkan di TPS. Sebelum pemungutan dan perhitungan suara dilakukan, sejumlah lembaga juga merilis hasil survei elektabilitas para paslon Pilpres 2024.
Perbedaan tersebut tidak signifikan tetapi tidak tepat. Namun kita tidak bisa terus menebak dan ada baiknya menunggu keputusan resmi dari KPU
Pemilihan umum dan pemilihan presiden adalah bagian penting dari sistem demokrasi di Indonesia. Sejak kemerdekaannya pada tahun 1945, Indonesia telah melaksanakan berbagai pemilu yang menandai perkembangan demokrasi negara ini. Dalam blog ini, kita akan menjelajahi sejarah pemilihan umum dan pemilihan presiden di Indonesia serta perkembangannya hingga saat ini.
Pemilihan umum (pemilu) adalah proses demokratis yang penting dalam sistem politik Indonesia. Pemilu adalah mekanisme untuk memilih wakil rakyat dan pemimpin negara, yang dilakukan secara teratur dalam jangka waktu tertentu. Sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pemilu telah menjadi bagian integral dari sistem politik Indonesia.
Sejarah Pemilihan Umum di Indonesia
Pemilihan umum pertama di Indonesia diadakan pada tahun 1955. Pemilu ini dikenal sebagai Pemilu 1955 atau Pemilu Serentak 1955. Ini merupakan pemilu pertama setelah Indonesia merdeka dan juga pemilu pertama yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia. Pemilu 1955 diikuti oleh lebih dari 29 partai politik dan menghasilkan pemilihan anggota Dewan Konstituante.
Namun, pemilu berikutnya tidak berjalan dengan lancar. Pada tahun 1957, terjadi krisis politik yang mengakibatkan pembubaran Dewan Konstituante dan pemberlakuan sistem demokrasi terpimpin. Pemilu selanjutnya baru diadakan pada tahun 1971 dalam bentuk pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
*** Local Caption *** PEMILU 1955 — Presiden Soekarno sedang memasukkan tanda gambar yang telah dicoblosnya ke dalam kotak suara
Perkembangan Pemilihan Umum di Indonesia
Sejak pemilu tahun 1971, Indonesia telah mengadakan pemilihan umum secara berkala. Pada tahun 1999, terjadi perubahan penting dalam sistem pemilihan umum Indonesia. Pemilu 1999 merupakan pemilu pertama yang diikuti oleh partai politik non-Golkar yang didominasi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
Selanjutnya, pada tahun 2004, sistem pemilihan umum diubah menjadi pemilihan langsung untuk memilih presiden. Pemilu 2004 menjadi pemilu presiden pertama yang diikuti oleh rakyat Indonesia secara langsung. Pada pemilu tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat.
Pemilihan presiden di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak pemilu langsung pertama pada tahun 2004. Pada pemilu 2009, Susilo Bambang Yudhoyono berhasil mempertahankan jabatan presiden setelah memenangkan pemilu dengan suara mayoritas. Pemilu 2014 menjadi pemilu yang menarik perhatian dunia karena terdapat dua pasangan calon presiden yang kuat, yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Joko Widodo akhirnya terpilih sebagai presiden dan menjadi presiden pertama dari latar belakang non-militer dan non-elite politik.
Pemilu 2019 menjadi pemilu yang paling baru di Indonesia. Ini juga menarik perhatian dunia karena melibatkan lebih dari 190 juta pemilih. Pemilu 2019 diwarnai oleh persaingan ketat antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang kembali mencalonkan diri sebagai presiden. Joko Widodo berhasil memenangkan pemilu dan terpilih untuk masa jabatan kedua sebagai presiden.
Sejarah pemilihan umum dan pemilihan presiden di Indonesia mencerminkan perkembangan demokrasi negara ini. Dari pemilu pertama pada tahun 1955 hingga pemilu terbaru pada tahun 2019, Indonesia telah mengalami perubahan signifikan dalam sistem pemilihan umum. Pemilihan presiden secara langsung pada tahun 2004 membuka jalan bagi partisipasi langsung rakyat dalam pemilihan kepala negara. Pemilu di Indonesia terus berlanjut dan menjadi cermin perkembangan demokrasi negara ini.
Di hari pertama masa kampanye TKN membagikan makan siang dan susu gratis kepada anak sekolah dan pesantren. Tim Kampanye Nasional TKN Prabowo-Gibran bagikan makan siang dan susu gratis hingga sosialisasikan program bantuan gizi dan ibu hamil.
Rosan Perkasa Roeslani selaku ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) menghimbau, kegiatan kampanye dilakukan dengan semangat penuh dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan sampai ke daerah yang dijalankan oleh tim kampanye daerah (TKD). Kegiatan itu dilakukan secara serentak di seluruh pelosok Indonesia.
Agenda ini dilakukan karena dilihat dari fakta dan data masih banyak masyarakat yang perlu dibantu dalam hal memenuhi kebutuhan gizi. Ancaman stunting dan masalah gizi menjadikan hambatan bagi anak anak dalam berkembang serta berpikir.
Untuk itu melalui program dan sosialisai menjadi langkah strategis yang dapat menciptakan SDM unggul. Harapanya mampu mendukung transformasi Indonesia menjadi negara maju.
Langkah Strategi yang dilakukan sebagai jembatan untuk mendukung Indonesia Emas. Dimana anak-anak Indonesia tumbuh maksimal sebagai sumber daya dan kekuatan besar.
Selain itu kegiatan kampanye yang dilakukan TKN Prabowo-Gibran juga menyerahkan bantuan sebesar Rp 5 Miliar ke Palestina.
Bantuan tersebut diberikan langsung melalui Rosan Roeslani selaku Ketua TKN Prabowo-Gibran. Bantuan tersebut diserahkan kepada Dirut Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban YPSP, Ahed Abu Al-Atta.
Roeslani menegaskan bantuan tersebut direalisasikan dengan baik secara langsung. Melalui pemerintah Palestina langsung maupun kepada NGO.
Berbeda dengan pasangan lain, pasangan Prabowo-Gibran memilih untuk tidak mengambil cuti pada hari pertama masa kampanye.
Gibran masih fokus dan menyelesaikan proyek infrastruktur serta revitalisasi kota solo. Sementara Prabowo mengikuti rapat internal bersama Presiden Joko Widodo untuk membahas masalah pertahanan RI.
Ganjar sapa 8.000 sukarelawan antisipasi kecurangan pemilu. Tepat satu hari sebelum masa kampanye Ganjar sapa 8.000 sukarelawan antisipasi Kecurangan Pemilu dalam pemilihan Presiden 2024. Ganjar Pranowo selaku calon Presiden (capres) nomor urut 3 mengunjungi sukarelawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Di hadapan pendukung dan sukarelawan sepulau Jawa, Ganjar menghimbau untuk bisa mencatat dan mengawal segala bentuk berbagai kecurangan di dalam pemilu.
Pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo dan mahfud Md memulai kampanye dari Sabang sampai Merauke. Mereka berbagi tugas dalam kampanye dengan Mahfud memulai dari Aceh sedangkan Ganjar Pranowo ke timur Merauke.
nantinya mereka akan memaparkan tentang program yang akan dikerjakan ketika nantinya terpilih pada pemilihan Presiden 2024. Dihadapan 8.000 Sukarelawan turut hadir juga ketua umum partai koalisi seperti Megawati Soekarnoputri (PDI-P), Muhamad Mardiono (PPP) serta Hary Tanoesoedibjo (PERINDO).
Di dalam pertemuanya Ganjar mengajak sukarelawan agar bersikap santun pada saat berkampanye serta tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan dalam berkampanye. Serta mengaktifkan posko-posko kemenangan.
Menurut Arsjad Rasjid selaku Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan nomor urut 3, menargetkan perolehan suara 54 persen dalam Pemilu 2024. Selain itu di dalam proses masa kampanye dikhawatirkan ada nya potensi tindakan dan gangguan menghalangi serta mengganggu kampanye.
Mulai dari politik uang, adanya aparatur negara yang tidak netral hingga masih banyak lagi. Untuk itu adanya sanksi yang berlaku jika mereka yang melanggar akan menerima sanksi dan hukuman penjara 1 sampai 4 tahun.
Harapanya jika mereka terpilih Ganjar Pranowo dapan mengentaskan kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan. Ganjar juga mewujudkan akses kesehatan, pendidikan serta sembako dan kebutuhan pertanian seperti pupuk dapat di akses dengan murah dan mudah.
Kemenangan ini bahkan telah menggegerkan publik Belanda bahkan seluruh Eropa. Setelah Menang Telak Dalam Pemilu dengan mengalahkan pesaing-pesaingnya dari aliansi sayap kiri.
Bahkan mengalahkan partai liberal sayap kanan-tengah dan partai baru yang dibentuk oleh anggota parlemen. Di dalam koalisinya Geert Wilders menargetkan kemenangan 76 kursi di parlemen dari total 150 kursi yang ada.
DI dalam kampanye yang disuarakan Geert Wilders menjanjikan penutupan perbatasan sejak meluasnya isu imigran gelap. Dia juga menjanjikan program pelarangan Alquran, masjid, dan jilbab. Hal itu membuat rasa was-was komunitas Muslim yang ada di Belanda.
Geert Wilders sangat berambisi menjadi Perdana Menteri Belanda. Dia juga membujuk partai lain untuk berkoalisi di dalam menjalankan Pemerintahan yang akan dia pimpin. Namun Aliansi sayap kiri menolak berkoalisi karena kebijakan dan berpedaan pandangan yang sangan bertolak belakang dengan partai sayap kanan.
Frans Timmermans selaku pimpinan Aliansi sayap kiri menolak ikut ambil bagian di dalam pemerintahan yang dipimpin Wilders atas dasar demokrasi serta supremasi hukum di Belanda. Dibalik itu Dilan Yesilgoz selaku pimpinan partai liberal sayap kanan-tengah mengaku tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi di dalam Pemerintahan Geert Wilders.
Sama halnya dengan Omtzigt pimpinan Partai Kontrak Sosial Baru (New Social Contract) berpendapat akan ikut bergabung dengan koalisi yang di pimpin oleh pemerintahan Geert Wilders. Menurut pandangaanya, pemerintahan Geert Wilders akan mengubah kepercayaan publik menjadi tindakan nyata.
Prabowo-Gibran Duet Komplet Bakal Capres dan Cawapres RI. Bakal pasangan calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan calon wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka dinilai merupakan bakal duet komplit di pilpres 2024 mendatang. hal itu didasari dari masing-masing dari rekam jejang kinerja mereka yang sukses dibidang nya. kombinasi tersebut diharapkan dapat dipadukan dalam menjalankan tata kelola negara yang optimal dan sesuai kebutuhan rakyat indonesia.
Pasangan bakal capres dan cawapres Prabowo maupun Gibran memiliki latar belakang yang berbeda. mereka sama-sama memulai karir masing-masing di Pemerintahan era Presiden Jokowi dodo. Misalnya, Prabowo sebagai Menteri Pertahanan berkinerja sangat luar biasa dalam memperkuat pertahanan negara dengan sukses melakukan peremajaan alutsista TNI. Seperti pembelian 24 Jet Tempur F-15EX serta memboyong 24 Helikopter tempur yakni Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk tipe GFA. . Prabowo-Gibran Capres Cawapres.
Sebagai walikota Solo, Salah satu keberhasilan Gibran adalah mampu membangkitkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,25 persen, padahal di awal jabatannya pertumbuhan ekonomi Kota Solo minus 1,74 persen. selain itu Pembangunan infrastruktur yang ambisius, memoles wajah kota Solo menjadi lebih baik Gibran juga mendorong budaya event baik olahraga dan kesenian sebagai bentuk inovasi dalam membangun SDM yang berkwalitas dan kreatif.
Beberapa pembangunan yang memoles wajah kota solo:
Revitalisasi pasar (Legi, Mebel Gilingan, dan Jongke) Revitalisasi Taman Balekambang Renovasi Stadion Manahan Jembatan Jurug Pembangunan Rusunawa Semanggi Pembangunan Rusunawa Putri Cempo Pembangunan Viaduk Gilingan Renovasi Pura Mangkunegaran Revitalisasi Keraton Kasunanan Penataan Ngarsopuro-Gatot Subrot
Dengan ada nya perbedaan latar belakang dan prestasi dalam karir dan kinerja yang ada pada bakal caper dan cawapres Prabowo dan Gibran, menjadikan kombinasi yang apik dalam membangun negeri dengan Visi Misi mereka “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045” jika terpilih dalam Pilpres 2024.