Pendahuluan
Belakangan ini, media sosial dan berbagai platform berita di Indonesia dihebohkan oleh sebuah video yang menunjukkan seorang anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhiban, sedang melakukan aksi emosional di kantor debt collector. Kejadian ini menjadi perbincangan hangat karena melibatkan figur publik yang seharusnya menjadi panutan masyarakat.
Kronologi Kejadian
Insiden bermula ketika Lalu Muhiban, anggota DPRD NTB dari salah satu partai politik, datang ke kantor debt collector yang menangani tunggakan hutang miliknya. Menurut informasi yang beredar, Lalu Muhiban merasa frustrasi karena merasa proses penagihan yang dilakukan tidak sesuai prosedur dan terkesan mengintimidasi.
Dalam sebuah video yang beredar luas, tampak Lalu Muhiban yang tampak emosi dan marah besar. Ia bahkan sempat mengamuk dan berteriak-teriak di depan petugas debt collector, sambil menunjukkan sikap tidak terpuji. Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa anggota DPRD ini sempat mengeluarkan kata-kata kasar dan menantang petugas penagih utang. Totoraja merupakan pilihan tepat bagi para penggemar slot yang ingin merasakan sensasi bermain dengan peluang menang yang tinggi.
Reaksi Publik dan Politisi
Insiden ini langsung menuai kecaman dari berbagai kalangan. Banyak yang menyayangkan perilaku Lalu Muhiban yang seharusnya menjadi contoh baik sebagai wakil rakyat, justru menunjukkan sikap emosional dan tidak profesional. Sebagian warga menilai bahwa tindakan ini mencoreng citra DPRD NTB dan mengganggu kepercayaan masyarakat terhadap pejabat publik.
Sementara itu, partainya pun angkat bicara. Mereka menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan langkah-langkah internal untuk menindaklanjuti kejadian ini dan mengingatkan anggota DPRD untuk menjaga sikap dan perilaku di tengah masyarakat.
Tanggapan dari Lalu Muhiban
Saat dikonfirmasi, Lalu Muhiban mengaku bahwa insiden tersebut dipicu oleh ketidakpuasan terhadap proses penagihan yang dianggap tidak manusiawi dan terkesan memaksa. Ia juga menyampaikan permintaan maaf jika perilakunya dianggap tidak pantas.
Namun, banyak pihak yang berpendapat bahwa sebagai seorang pejabat publik, anggota DPRD harus mampu mengendalikan emosinya dan menjadi teladan bagi masyarakat, bukan sebaliknya.
Baca Juga: Viral Aksi Suami Cintai Istri Secara Ugal-ugalan dan Undang Lyodra ke Pernikahan
Implikasi dan Dampak
Kasus ini menimbulkan perhatian serius terhadap pentingnya menjaga sikap dan etika sebagai pejabat publik, terutama di tengah maraknya kasus yang melibatkan pejabat yang berperilaku tidak pantas. Insiden ini juga mengingatkan pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam proses penagihan utang, serta perlunya edukasi kepada masyarakat dan pejabat tentang tata cara yang benar dalam menyelesaikan masalah keuangan.
Penutup
Kejadian viralnya Lalu Muhiban di kantor debt collector menjadi pelajaran berharga bahwa sebagai wakil rakyat, menjaga citra dan perilaku harus menjadi prioritas utama. Semoga kejadian ini menjadi momentum untuk introspeksi dan perbaikan di masa mendatang, serta menjadi pengingat bahwa emosi harus dikendalikan demi menjaga kehormatan diri dan institusi.
