Viral Hujan Es Batu di Medan, Begini Penjelasan BMKG

thecollectivegen

Pendahuluan

Viral Hujan Es Batu di Medan, Begini Penjelasan BMKG. Belakangan ini, media sosial dan berbagai platform berita dihebohkan dengan beredarnya video dan foto hujan es batu yang terjadi di Kota Medan. Fenomena ini membuat warga dan pengguna jalan merasa kaget sekaligus penasaran, mengingat hujan es biasanya jarang terjadi di daerah tropis seperti Medan. Lantas, apa sebenarnya penyebab fenomena ini dan bagaimana penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)?

Fenomena di Medan

Hujan es batu yang viral di Medan ini terjadi pada beberapa hari terakhir, dengan ukuran es yang cukup besar dan intensitas yang cukup tinggi. Banyak warga yang mengabadikan momen tersebut dan mengunggahnya ke media sosial, sehingga viral dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Fenomena ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran, tetapi juga menarik perhatian karena jarang terjadi di daerah beriklim tropis seperti Medan. Hujan es sering dikaitkan dengan cuaca ekstrem dan badai petir yang cukup kuat. situs slot gacor andalan sejak 2019 di situs totowayang rasakan kemenangan dengan mudah.

Penjelasan BMKG

Menanggapi fenomena ini, BMKG melalui rilis resmi menjelaskan bahwa hujan es batu dapat terjadi selama kondisi tertentu di atmosfer. Berikut penjelasan lengkap dari BMKG:

1. Proses Terbentuknya

Hujan es terbentuk ketika terjadi badai petir yang sangat kuat. Di dalam awan cumulonimbus, terdapat proses pendebetan dan pengangkutan air yang sangat intens. Dalam kondisi ini, tetesan air akan naik ke bagian atas awan yang sangat dingin, kemudian membeku menjadi butiran es. Jika kondisi badai cukup kuat dan berlangsung cukup lama, es yang terbentuk akan terus membeku dan bertambah besar. Es kemudian jatuh ke bumi ketika bobotnya melebihi kekuatan updraft yang menahannya di udara.

2. Faktor Penyebab Terjadinya Es Batu di Medan

Menurut BMKG, fenomena di Medan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
  • Kondisi atmosfer yang ekstrem: Adanya badai petir dengan awan cumulonimbus yang kuat.
  • Temperatur dingin di lapisan atas atmosfer: Membantu proses pembekuan tetesan air menjadi es.
  • Konveksi udara yang intens: Mendorong tetesan air ke bagian atas awan agar membeku.

3. Cuaca Ekstrem dan Perubahan Iklim

BMKG juga menambahkan bahwa perubahan iklim global menyebabkan pola cuaca menjadi lebih ekstrem dan tidak menentu. Fenomena yang jarang terjadi di daerah tropis seperti Medan bisa menjadi indikasi adanya perubahan iklim yang mempengaruhi pola cuaca lokal. Baca Juga: Viral ABG di Jember Pukul Ibu, Minta Maaf Usai Dipolisikan

Apa yang Harus Diperhatikan Warga?

BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem, termasuk badai petir dan hujan es. Beberapa langkah yang disarankan adalah:
  • Menghindari beraktivitas di luar rumah saat cuaca ekstrem.
  • Menjaga barang-barang yang rentan terhadap kerusakan akibat hujan es.
  • Memantau informasi cuaca dari BMKG melalui situs resmi atau media sosial resmi mereka.

Kesimpulan

Fenomena hujan es batu di Medan yang viral di media sosial merupakan bagian dari proses alam yang dapat terjadi di daerah manapun, asalkan kondisi atmosfer mendukung. Menurut penjelasan BMKG, terbentuk akibat badai petir yang sangat kuat dan kondisi cuaca ekstrem lainnya. Meskipun jarang terjadi di daerah tropis, fenomena ini menunjukkan bahwa perubahan iklim global dapat mempengaruhi pola cuaca lokal secara signifikan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca dari BMKG dan tetap waspada terhadap potensi bencana alam yang mungkin terjadi.